Selasa, 26 Oktober 2010

Organisasi Kemahasiswaan Intra Kampus

Organisasi kemahasiswaan intra kampus yaitu sebuah organisasi mahasiswa yang memiliki kedudukan resmi dilingkungan kampus dan mendapatkan pendanaan kemahasiswaan dari kampus .
Berikut adalah beberapa organisasi kemahasiswaan intra kampus :
  • Dewan Mahasiswa dan Majelis Mahasiswa 
Dewan Mahasiswa berfungsi sebagai lembaga eksekutif sedangkan yang menjalankan fungsi legislatifnya adalah Majelis Mahasiswa. Di Fakultas-fakultas dibentuklah Komisariat Dewan Mahasiswa (KODEMA), atau di beberapa perguruan tinggi disebut Senat Mahasiswa. Para Ketua Umum KODEMA atau Ketua Umum Senat Mahasiswa ini secara otomatis mewakili Fakultas dalam Majelis Mahasiswa. Keduanya dipilih secara langsung dalam Pemilu Badan Keluarga Mahasiswa untuk masa jabatan dua tahun. Sedangkan Ketua Umum Dewan Mahasiswa dipilih dalam sidang umum Majelis Mahasiswa.
  • Senat Mahasiswa
Senat Mahasiswa adalah organisasi mahasiswa intra universiter yang dibentuk pada saat pemberlakuan kebijakan NKK/BKK pada tahun [1978]. Sejak 1978-1989, Senat Mahasiswa hanya ada di tingkat fakultas, sedangkan di tingkat universitas ditiadakan. Di tingkat jurusan keilmuan dibentuk Keluarga Mahasiswa Jurusan atau Himpunan Mahasiswa Jurusan, yang berkoordinasi dengan Senat Mahasiswa dalam melakukan kegiatan intern. Pada umumnya Senat Mahasiswa dimaksudkan sebagai Lembaga Eksekutif, sedangkan fungsi legislatifnya dijalankan organ lain bernama Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM).
  • Unit Kegiatan Mahasiswa 
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah wadah aktivitas kemahasiswaan untuk mengembangkan minat, bakat dan keahlian tertentu bagi para aktivis yang ada di dalamnya. Unit Kegiatan Mahasiswa sebetulnya adalah bagian/organ/departemen dari Dewan Mahasiswa. Ketika dilakukan pembubaran Dewan Mahasiswa, departemen-departemen Dewan Mahasiswa ini kemudian berdiri sendiri-sendiri menjadi unit-unit otonom di Kampus.
  • Badan Perwakilan Mahasiswa
Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) adalah organisasi mahasiswa Intra Universiter di Indonesia yang dibentuk pada saat pemberlakuan kebijakan NKK/BKK pada tahun 1978. Sejak 1978-1989, Badan Perwakilan Mahasiswa hanya ada di tingkat Fakultas bersama-sama dengan Senat Mahasiswa. Ada kerancuan istilah BPM dengan Senat Mahasiswa karena sama-sama berarti wakil. Hanya saja menurut aturan main, BPM dianggap berfungsi sebagai badan legislatif sedangkan Senat Mahasiswa menjalani fungsi eksekutif.
  • Badan Eksekutif Mahasiswa
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ialah lembaga kemahasiswaan yang menjalankan organisasi serupa pemerintahan (lembaga eksekutif). Dipimpin oleh Ketua/Presiden BEM yang dipilih melalui pemilu mahasiswa setiap tahunnya. Di beberapa kampus seperti Universitas Indonesia, masih digunakan nama Senat Mahasiswa (SM).
  • Himpunan Mahasiswa Jurusan
Himpunan Mahasiswa Jurusan adalah organisasi mahasiswa intra kampus yang terdapat pada jurusan keilmuan dalam lingkup fakultas tertentu. Umumnya bersifat otonom dalam kaitannya dengan organisasi mahasiswa di tingkat Fakultas seperti Senat Mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa. Kegiatan Himpunan Mahasiswa Jurusan umumnya dalam konteks keilmuan, penalaran dan pengembangan profesionalisme.

Sebagai mahasiswa yang aktif dan kritis menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut sangat senang berorganisasi .Dalam aktif organisasi dikampus kita bisa bersosialisasi dengan pribadi satu dengan pribadi lainnya, menambah wawasan & pengetahuan, memberikan pendapat, saran, menambah kegiatan yang bermanfaat,  ruang lingkup yang luas ,dan sebagainya .

Memang dalam berorganisasi tidak hanya sekedar main-main atau ikut-ikutan saja, tapi disini dibutuhkan keseriusan dan kesungguhan .Sebagai mahasiswa yang kritis dan aktif kita harus mampu membagi waktu untuk kuliah, organisasi, serta waktu beristirahat .Orang yang pandai membagi waktu dengan baik sehingga kewajiban sebagai mahasiswa tidak terabaikan adalah mahasiswa yang pandai dalam mengatur waktu ,sehingga dalam nilai dikelas dapat yang terbaik dan dalam organisasi dapat menjadi terang bagi sekitarnya .Pribadi mahasiswa seperti ini sekarang yang jarang terlihat dilingkungan kampus . 
Mari mulai dari diri sendiri kita membangun pribadi yang pandai dan aktif dalam berbagai kegiatan organisasi yang positif .  


Tugas 1

1.Sebutkan 6(sumber-sumber) manajemen (The Six M's Manajement)!


Faktor-faktor produksi (SUMBER-SUMBER) YANG DIPERLUKAN:
¨ Manusia atau Tenaga Kerja (Man/Man Power)
¨ Uang atau Biaya (Money)
¨ Bahan-bahan atau Material (Materials)
¨ Mesin dan Peralatan (Mechines & Equipment)

Sumber-sumber diatas menurut George R Terry disebut 6M (the six M’s in management) dengan menambah 2 sumber lagi:
¨Tata kerja (Methods)
      ¨ Pasar (Market)

2.Mengapa Market dan Methods tidk termasuk dalam sumber-sumber manajemen ?
Metode hanyalah cara yang dipergunakan sedangkan market adalah wahana untuk memperluas sasaran kegiatan.

3.Apa yang dimaksud dengan Efisien & Efektif ?
  • Definisi Efektif : suatu usaha yg telah dilaksanakan dengan tepat dalam arti
       target tercapai sesuai waktu yang ditetapkan tanpa mengabaikan kualitas.
1. Able to accomplish a purpose.
Mampu mencapai suatu maksud.
2. Dapat membawa hasil.
3. Capable of producing an intended result.
Sanggup menghasilkan hasil yang diinginkan.

  • Definisi Efisien: perbandingan terbaik atau rasionalitas
       antara hasil yang diperoleh (output) dengan kegiatan yang
       dilakukan dalam penggunaan sumber-sumber & waktu (input).
1. Being effective without wasting time or effort or expense.
Menjadi efektif tanpa membuang uang atau usaha atau waktu.
2. Tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dng tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya)
3. Working productively with minimum wasted effort or expense.
Bekerja secara produktif dengan pengeluaran usaha dan biaya yang kecil. 


4.Sebutkan kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam scope O & M !
-Analisis organisasi
-Komunikasi dalam organisasi
-Tata kerja, prosedur dan system kerja
-Pentingnya filling
-Penyimpanan data & dokumen
-Formulir
-Pendayagunaan mesin kantor & peralatan
-Penyusunan tata ruang & perencanaannya
-Penulisan laporan
-Penyusunan buku pedoman kerja
-Penyusunan Anggaran belanja
-Analisis kepegawaian







 

Sabtu, 23 Oktober 2010

Tips Menumbuhkan Semangat Kerja Sama

Kerja sama merupakan salah satu fitrah manusia sebagai mahluk sosial. Kerja sama memiliki dimensi yang sangat luas dalam kehidupan manusia, baik terkait tujuan positif maupun negatif. Dalam hal apa, bagaimana, kapan dan di mana seseorang harus bekerjasama dengan orang lain tergantung pada kompleksitas dan tingkat kemajuan peradaban orang tersebut. Semakin modern seseorang, maka ia akan semakin banyak bekerja sama dengan orang lain, bahkan seakan tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu tentunya dengan bantuan perangkat teknologi yang modern pula.

Bentuk kerjasama dapat dijumpai pada semua kelompok orang dan usia. Sejak masa kanak-kanak, kebiasaan bekerjasama sudah diajarkan di dalam kehidupan keluarga. Setelah dewasa, kerjasama akan semakin berkembang dengan banyak orang untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Pada taraf ini, kerjasama tidak hanya didasarkan hubungan kekeluargaan, tetapi semakin kompleks. Dasar utama dalam kerja sama ini adalah keahlian, di mana masing-masing orang yang memiliki keahlian berbeda, bekerja bersama menjadi satu kelompok/tim dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan. Kerja sama tersebut adakalanya harus dilakukan dengan orang yang sama sekali belum dikenal, dan begitu berjumpa langsung harus bekerja bersama dalam sebuah kolempok. Oleh karena itu, selain keahlian juga dibutuhkan kemampuan penyesuaian diri dalam setiap lingkungan atau bersama segala mitra yang dijumpai.

Dari sudut pandang sosiologis, pelaksanaan kerjasama antar kelompok masyarakat ada tiga bentuk, yaitu: (a) bargaining yaitu kerjasama antara orang per orang dan atau antarkelompok untuk mencapai tujuan tertentu dengan suatu perjanjian saling menukar barang, jasa, kekuasaan, atau jabatan tertentu, (b) cooptation yaitu kerjasama dengan cara rela menerima unsur-unsur baru dari pihak lain dalam organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya keguncangan stabilitas organisasi, dan (c) coalition yaitu kerjasama antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Di antara oganisasi yang berkoalisi memiliki batas-batas tertentu dalam kerjasama sehingga jati diri dari masing-masing organisasi yang berkoalisi masih ada. Bentuk-bentuk kerjasama di atas biasanya terjadai dalam dunia politik (Soekanto, 1986).
Selain pandangan sosiologis, kerjasama dapat pula dilihat dari sudut manajemen yaitu dimaknai dengan istilah collaboration. Makna ini sering digunakan dalam terminologi manajemen pemberdayaan staf yaitu satu kerjasama antara manajer dengan staf dalam mengelola organisasi. Dalam manajemen pemberdayaan, staf bukan dianggap sebagai bawahan tetapi dianggap mitra kerja dalam usaha organisasi (Stewart, 1998).
Kerja sama (collaboration) dalam pandangan Stewart merupakan bagian dari kecakapan ”manajemen baru” yang belum nampak pada manajemen tradisional. Dalam bersosialisasi dan berorganisasi, bekerjasama memiliki kedudukan yang sentral karena esensi dari kehidupan sosial dan berorganisasi adalah kesepakatan bekerjasama. Tidak ada organisasi tanpa kerjasama. Bahkan dalam pemberdayaan organisasi, kerjasama adalah tujuan akhir dari setiap program pemberdayaan. Manajer akan ditakar keberhasilannya dari seberapa mampu ia menciptakan kerjasama di dalam organisasi (intern), dan menjalin kerja sama dengan pihak-pihak di luar organisasi (ekstern).

Terkait dengan cara menumbuhkan semangat kerjasama di lingkungan sekolah, Michael Maginn (2004) mengemukakan 14 (empat belas) cara, yakni:

1. Tentukan tujuan bersama dengan jelas.
2. Perjelas keahlian dan tanggung jawab anggota.
3. Sediakan waktu untuk menentukan cara bekerjasama. 
4. Hindari masalah yang bisa diprediksi.
5. Gunakan konstitusi atau aturan tim yang telah disepakati bersama.
6. Ajarkan rekan baru satu tim agar anggota baru mengetahui bagaimana tim beroperasi dan bagaimana perilaku antaranggota tim berinteraksi.
7. Selalulah bekerjasama, caranya dengan membuka pintu gagasan orang lain.
8. Wujudkan gagasan menjadi kenyataan.
9. Aturlah perbedaan secara aktif. 
10. Perangi virus konflik,
11. Saling percaya.
12. Saling memberi penghargaan.
13. Evaluasilah tim secara teratur.
14. Jangan menyerah. 

Sumber:
Soekanto, S. 1986. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Maginn, M. 2004. Making Teams Work: 24 Poin Penting Seputar Kesuksesan dalam Bekerjasama. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
Stewart, A. 1998. Empowering People. Yogyakarta: Kanisius.

Arti Penting Organisasi dan Metode

Pembahasan pertama yaitu pengertian dari organisasi dan metode .
  • Organisasi
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Pengertian organisasi
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

  • Metode  :
Metode adalah suatu kerangka kerja untuk melakukan tindakan, atau suatu kerangka berfikir menyusun gagasan, yang beraturan, terarah dan terkonteks, yang relevan dengan maksud dan tujuan. Secara ringkas, metode adaalah suatu sistem untuk melalukan suatu tindakan.
 
  • Hubungan Organisasi dan Metode :
Latar belakang, nama usaha, status usaha, visi misi, teknik operasional, struktur organisasi, dan rencana kerja yang merupakan sebuah metode organisasi yang saling berhubungan dan bertujuan untuk mencapai suatu hasil yang memuaskan dan lebih efisien, dengan kata lain baik dari sumber daya dan waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
Agar sebuah usaha atau organisasi dapat berjalan sesuai rencana maka diperlukan sebuah struktur organisasi dan pada proposal ini terdapat struktur organisasi berupa:
    struktur
Pada struktur organisasi tersebut terdapat banyak sumber daya manusia yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan dan hasil yang maksimal. 
 
  • Manajemen 
Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner :
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
 
  • Aktivitas manajemen
Aktivitas utama atau fungsi utama manajemen adalah :
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.
Gagal dalam merencanakan artinya merencanakan kegagalan, sehingga lebih baik bersimbah keringat di saat latihan daripada bersimbah darah di medan perang.
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. (T.Hani Handoko)
Sedangkan fokus pada tahap pengorganosasian adalah :
· Apa saja tugas yang harus diselesaikan?
· Siapa yang yang mengerjakannya?
· Bagaimana tugas-tugas dikelompokkan?
· Siapa melapor ke siapa?
· Dimana keputusan harus dibuat?
3. Pengarahan (Leading/Actuating)
4. Pengontrolan (controlling)
Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai.
  • Faktor-faktor produksi :
¨ Manusia atau Tenaga Kerja (Man/Man Power)
¨ Uang atau Biaya (Money)
¨ Bahan-bahan atau Material (Materials)
¨ Mesin dan Peralatan (Mechines & Equipment)

  • Sejarah Organisasi
Meskipun studi ini menelusuri akarnya kepada Max Weber dan para pakar yang sebelumnya, studi organisasi biasanya dianggap baru dimulai sebagai disiplin akademik bersamaan dengan munculnya manajemen ilmiah pada tahun 1890-an, dengan Taylorisme yang mewakili puncak dari gerakan ini. Para tokoh manajemen ilmiah berpendapat bahwa rasionalisasi terhadap organisasi dengan rangkaian instruksi dan studi tentang gerak-waktu akan menyebabkan peningkatan produktivitas. Studi tentang berbagai sistem kompensasi pun dilakukan.

Setelah Perang Dunia I, fokus dari studi organisasi bergeser kepada analisis tentang bagaimana faktor-faktor manusia dan psikologi mempengaruhi organisasi. Ini adalah transformasi yang didorong oleh penemuan tentang Dampak Hawthorne. Gerakan hubungan antar manusia ini lebih terpusat pada tim, motivasi, dan aktualisasi tujuan-tujuan individu di dalam organisasi.

Para pakar terkemuka pada tahap awal ini mencakup:
Chester Barnard
Henri Fayol
Mary Parker Follett
Frederick Herzberg
Abraham Maslow
David McClelland
Victor Vroom

Perang Dunia II menghasilkan pergeseran lebih lanjut dari bidang ini, ketika penemuan logistik besar-besaran dan penelitian operasi menyebabkan munculnya minat yang baru terhadap sistem dan pendekatan rasionalistik terhadap studi organisasi.

Pada tahun 1960-an dan 1970-an, bidang ini sangat dipengaruhi oleh [[psikologi sosial[[ dan tekanan dalam studi akademiknya dipusatkan pada penelitian kuantitatif.

Sejak tahun 1980-an, penjelasan-penjelasan budaya tentang organisasi dan perubahan menjadi bagian yang penting dari studi ini. Metode-metode kualitatif dalam studi ini menjadi makin diterima, dengan memanfaatkan pendekatan-pendekatan dari antropologi, psikologi dan sosiologi.

* Dari penjelasan di atas kita dapat melihat betapa eratnya hubungan antara manajemen , organisasi dan metode , bahkan sepertinya dapat dikatakan bahwa organisasi dan metode merupakan salah satu pengkhususan dari manajemen.