Jumat, 30 September 2011

Di kala Ramadhan Datang


 Sebelumnya beberapa bulan yang lalu saya sudah mereview Pasar Kerajang yang berada di Cikini, yang pada hari biasa tampak sepi saja suasana perdaganganya, namun apabila sekarang ketika memasuki bulan ramadhan luar biasa ramai perdagangan parcel sampai tempat yang tadinya cukup kosong menjadi terisi penuh oleh pedagang. Hal ini yang membuat saya merasa perlu untuk datang kemari untuk kedua kalinya untuk sekedar mereview ulang, sebab jujur saja kondisinya jauh berbeda dengan perjalanan saya pertama kali ke sana.
Pada bulan-bulan sekarang ini suasananya semarak sekali penuh warna warni hiasan lebaran, apalagi hiasan-hiasan parcelnya sangat menarik bila dilihat pejalan kaki maupun yang sedang berkendaraan ketika lewat tempat ini. Banyak terlihat parcel yang rata-rata sudah di isi dan di hias rapi, ada banyak jenis parcel yang disediakan di Pasar Keranjang ini dari yang biasa saja sampai parcel yang kategorinya cukup mewah bila berdasarkan harganya.
Parcel memang umum di isi makanan serta minuman akan tetapi seiring perkembangan dan permintaan dari pembeli, banyak parcel juga yang di isi aneka peralatan masak, peralatan makan dan minum dari keramik, dan ada satu yang cukup unik yakni parcel berisi mesin blender dan mesin pembuat kopi instant, wah pasti cukup mahal harganya. Harga tak bisa di patok penjual di pasar ini karena harga berdasarkan kemasan parcel dan isinya juga yang akan menjadi pengaruh bagi harga parcel nantinya. Untuk sebagai contoh harga parcel di sini adalah parcel dengan isi lengkap alat makan dan minum terbuat dari keramik di bandrol satu juta rupiah, tapi tenang saja masih dapat ditawar kok jadi masalah harga masih dapat dinegosiasikan. Jadi buat yang sedang merencanakan hantaran parcel ketika hari raya kepada kerabat atau rekan bisnis coba datang saja ke sini karena biasanya pada di awal bulan ramadhan harganya masih lebih murah dari pada nanti ketika nanti mendekati hari Idul Fitri, jadi selamat memilih parcel.
Analisis Artikel :

Dalam Artikel diatas terdapat tiga buah paragraf yaitu :

Pada paragraf satu, terdapat sebuah kata ramadhan”kata ramadhan adalah sebuah kata tidak baku. Menurut Abdul Gaffar Ruskhan, pakar bahasa Indonesia, penulisan kata yang baku adalah “ramadan”. Bahasa Arab memiliki karakter dan bunyi yang berbeda dengan bahasa Indonesia. Untuk itu kata yang berasal dari bahasa Arab harus ditransliterasikan ke huruf latin sesuai dengan kaidah EYD. Pedoman Transliterasi Arab-Latin, sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama Nomor 158/1989 dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0543/1989, mengatur bahwa setiap bunyi dilambangkan dengan sebuah huruf, kecuali yang sudah berlaku dalam EYD seperti sy dan kh. Sehingga kata “romadhon” menjadi “ramadan”, “sholat” menjadi “salat”, “shubuh” menjadi “subuh”, “dzuhur” menjadi “zuhur”, maghrib” menjadi “magrib”, dan sebagainya.
Kemudian dalam paragraf tersebut juga terdapat bahasa asing yaitu “review” review adalah kata yang berasal dalam bahasa inggris yan berarti mengulang .

Paragraf dua, menunjukkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, karena pada paragraf tersebut tidak terdapat kata/bahasa asing di dalammya.

Paragraf tiga, dalam paragraph tersebut terdapat kata-kata atau bahasa asing yaitu “instant” , kata tersebut merupakan kata yang tidak baku karena dalam penggunaannya yang benar penulisannya adalah “instan” .Kemudian kata “bandrol” kata bandrol dalam kamus bahasa Indonesia yang benar penulisannya adalah “banderol” .