Jumat, 12 Maret 2010

integrasi kebudayaan luar untuk meningkatka budaya sendiri melalui komunitas global

Kebudayaan atau culture adalah keseluruhan pemikiran dan benda yang dibuat atau diciptakan oleh manusia dalam perkembangan sejarahnya. Kebudayaan sifatnya bermacam-macam, akan tetapi oleh karena semuanya adalah buah adab (keluhuran budi), maka semua kebudayaan selalu bersifat tertib, indah berfaedah, luhur, memberi rasa damai, senang, bahagia, dan sebagainya. Kebudayaan dapat dibagi menjadi 3 macam dilihat dari keadaan jenis-jenisnya:

• Hidup-kebatinan manusia, yaitu yang menimbulkan tertib damainya hidup masyarakat dengan adat-istiadatnya yang halus dan indah; tertib damainya pemerintahan negeri; tertib damainya agama atau ilmu kebatinan dan kesusilaan.

• Angan-angan manusia, yaitu yang dapat menimbulkan keluhuran bahasa, kesusasteraan dan kesusilaan.

• Kepandaian manusia, yaitu yang menimbulkan macam-macam kepandaian tentang perusahaan tanah, perniagaan, kerajinan, pelayaran, hubungan lalu-lintas, kesenian yang berjenis-jenis; semuanya bersifat indah (Dewantara; 1994). Kebudayaan adalah aspek yang sangat penting bagi suatu bangsa. Mengapa? Karena Kebudayaan juga merupakan jati diri dari bangsa itu sendiri.

Komunitas Global Sebagai Sarana untuk Integrasi Budaya Luar

Komunitas global tentunya mempunyai peran yang sangat penting dalam proses memperkenalkan budaya asing kepada negara lain. Komunitas yang pastinya terdiri dari orang – orang atau mahasiswa yang berasal dari berbagai Negara di segala penjuru dunia ini akan sangat bermanfaat untuk memberikan opini / ide – ide untuk bertukar informasi mengenai budaya yang berkembang di Negara mereka masing.

Budaya barat nampaknya mendapatkan penilaian yang negatif dari bangsa kita, dan juga dalam kenyataan nya, banyak diantara kita yang justru “terjebak” dalam budaya barat tersebut. Sebagai contoh adalah adanya budaya untuk tidur bersama (kumpul kebo) sebelum mengikat janji pernikahan. Tentu saja ini adalah budaya yang sangat tidak baik. Namun, di balik budaya barat yang negative tersebut ada banyak budaya mereka yang posititf dan patut kita contoh.

Oleh karena itu, apabila saya mendapat kesempatan untuk berada di komunitas global, saya akan melakukan seperti yang saya tuliskan di atas dan tentunya saya juga bermimpi bila sudah masuk di komunitas itu saya akan mengobservasi dan menggali dalam-dalam ide-ide mereka serta kebudayaan mereka yang positif dan menuangkan nya dalam bentuk tulisan agar dapat dilihat dan dibaca oleh banyak orang terutama bangsa Indonesia. Dan harapan saya bangsa ini dapat berkaca dari kebudayaan-kebudayaan luar yang positif guna memperbaiki kebudayaan bangsa yang kurang baik, sehingga pada akhirnya ini semua adalah untuk kemajuan bangsa kita bersama.

Referensi:

  • Bakker, JWM. 1999. ”Filsafat Kebudayaan, Sebuah Pengantar”. Penerbit Kanisius; Yogyakarta.
  • Dewantara, Ki Hajar. 1994. ”Kebudayaan”. Penerbit Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa; Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar