Senin, 12 Maret 2012

Hardskill saling berhubungan


Hard skills berhubungan dengan kompetensi inti untuk setiap bidang keilmuan lulusan.
Sebagai contoh, seseorang lulusan teknik informatika tentunya harus menguasai hard skill di bidang rekayasa perangkat lunak, web programming, dll yang tergolong hard skills di teknik informatika. Demikian juga seorang lulusan Akuntansi, misalnya harus menguasai analisis laporan keuangan, penyusunan anggaran, dll. Pada program retooling ternyata masih ada materi pelatihan ke arah hard skills tersebut. Hmmm jadi semacam pengulangan kuliah atau refreshing saja dong :). Pihak yang berwenang pun berkilah bahwa tidak semua perguruan tinggi berhasil mengajarkan hard skills tersebut, malah katanya hanya sekedar mata kuliah yang tercantum di Transkrip.
Para training provider yang memenangkan hibah program retooling diberi keleluasaan untuk meramu materinya. Namun materi terebut harus dirinci per hari selama kurang-lebih 1 sampai 2 bulan. Sekedar informasi, program retooling ini dilaksanakan selama 3 bulan- 1 bulan diantaranya peserta wajib magang di perusahaan. Ketika melihat rincian materinya, setiap training provider rata-rata sudah memasukkan materi hard skills dan soft skills. Penyampaian materi hard skill dilengkapi dengan praktek di laboratorium. Untuk materi soft skills penyelenggaran retooling menyajikan berbagai judul materi yang terdengar gagah dan indah, misalnya team building, character building, technoentrepreneruship, dll. Berbagai metode pelatihan pun bermunculan di setiap proposal, seperti group discussion, student centered learning, creativity, business simulation, bahkan sampai ada training provider yang mewajibkan peserta program retooling untuk mengikuti outbound.
Wah terbayang pasti enak deh para peserta dikasih pembekalan seperti itu. Apalagi setiap peserta diberi uang saku selama mengikuti program retooling tersebut. Sudah gratis dikasih uang saku lagi :). Tapi apakah program tersebut bisa meningkatkan kemampuan lulusan untuk menembus pasar tenaga kerja (employability), atau syukur-syukur bisa menciptakan lapangan kerja (job creator). Apakah soft skills bisa ditingkatkan dalam jangka waktu sesingkat itu? Susah-susah gampang atau gampang-gampang susah untuk menjawabnya, biarlah pertanyaan itu dijadikan semacam retorika aja dulu. Sekarang kita coba mengulas sedikit tentang pengertian soft skills itu sendiri.


Sumber : www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar